Temui Ramajah

Nusa Tenggara Timur

Sebagai perusahaan sosial yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat pedesaan di Pulau Timor, Ramahija mendorong mereka untuk mewujudkan impian mereka melalui pembuatan produk serat alami yang dibuat secara etis dengan tangan mereka sendiri. Melalui produk-produk mereka, mereka berusaha untuk memberikan konsumen solusi kehidupan yang berkelanjutan dan mendorong mereka untuk terhubung kembali dan selaras dengan alam. 

Bertekad untuk memfasilitasi keharmonisan antara manusia dan alam, Ramahija mengekstraksi sumber daya tak terbarukan yang melimpah untuk menghasilkan produk alami berkualitas baik. 

Kisah mereka

Ramahija didirikan oleh Alexander Kevin D. Samara yang bersemangat mengejar impian untuk membangun kampung halamannya dan berkontribusi pada masalah sosial/lingkungan. Nama Ramahija merupakan gabungan dari kata “Ramah” dan “Mahija”. Kata pertama berarti 'bersahabat' dalam bahasa Indonesia sedangkan kata kedua berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti 'Putra dan Putri Bumi'. Sebagai putra dan putri Bumi, perusahaan percaya bahwa kita harus lebih banyak mengungkapkan rasa terima kasih kita kepada lingkungan tempat kita tinggal dengan melindungi dan mencintai Bumi.

Visi & Misi Mereka

Ramahija bertujuan untuk menyelamatkan bumi dari krisis pencemaran limbah, mengurangi penggunaan kulit binatang, meningkatkan taraf ekonomi pengrajin lokal, serta meningkatkan kesadaran untuk menjaga lingkungan dan membantu sesama.

Untuk mencapai visinya, mereka berkeinginan untuk menggunakan bahan daur ulang dari plastik dan limbah makanan, menggunakan bio-massa sebagai bahan bio-leather, menjalin kerjasama jangka panjang dengan pengrajin lokal di Indonesia, dan melakukan kampanye untuk menyuarakan dampak sosial dan lingkungan.

Tangan Di Belakang Ramahija

Ramahija telah menjalin hubungan dengan dua suku – Tetun dan Kemak – di beberapa desa di Pulau Timor. Pembuatnya terdiri dari perempuan dan pengungsi dari Timor. Selain mereka, mereka juga memasukkan calon pembuat dan pemuda di atas 17 tahun. Para petani dari suku lain (yaitu Marae dan Dawan) juga merupakan mitra penting mereka yang menyediakan bahan kerajinan untuk para Mamas.

Dampak Mereka

Sebagai sebuah perusahaan, mereka bertekad untuk memenuhi empat SDGs: (1) Tanpa Kemiskinan, (5) Kesetaraan Gender, (8) Pekerjaan yang Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, dan (12) Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab. Melalui tujuan tersebut, mereka telah mengurangi sampah di Bumi dengan memanfaatkan bakat pengrajin di Timor, memberdayakan perempuan, dan melestarikan budaya dan tradisi.