Temui Wane Flores

Flores

Wané Flores berspesialisasi dalam madu hutan mentah. Madu mereka organik dan, tanpa diragukan lagi, asli - tanpa aditif, tanpa pengawet, tanpa apa-apa! Jadi, mereka benar-benar sehat untuk Anda. 

Madu mereka dipanen oleh petani lokal di Flores, jadi dengan membeli madu mereka, Anda mendukung petani Flores dan memberi mereka mata pencaharian, terutama di tengah pandemi. Madu Wané Flores juga dipanen berkelanjutan

Kisah mereka

Masyarakat Flores selalu memanen madu hutan, mewariskan ilmunya kepada anak-anak mereka selama perjalanan kecil mereka ke hutan sekitarnya.

Wané Flores berusaha membawa digitalisasi ke bisnis lokal untuk membawa madu mereka ke daerah lain di Indonesia. Tepat pada waktunya, ketika mereka mulai beroperasi pada tahun 2020, pandemi melanda yang berdampak negatif pada pariwisata, dan pada gilirannya, penjualan madu.

Visi & Misi Mereka

Memanen madu hutan sudah menjadi tradisi di pulau Flores - warisan budaya. Wané Flores berkomitmen untuk menjaga warisan budaya dan alam Flores. Sejalan dengan tujuan ini, mereka bertujuan untuk menghadirkan madu hutan alam asli, yang berkualitas premium dan sehat, kepada masyarakat luas.

Melalui Liberty Society, kami berharap dapat memberdayakan para wanita terpinggirkan ini di komunitas kami dengan memberi mereka program pelatihan peningkatan keterampilan , komunitas yang aman , serta pekerjaan .

Tangan Di Belakang Menurun Flores

Semua madu dari Wané Flores telah dipanen oleh kelompok yang terdiri dari 60 pengumpul madu lokal Flores di 8 kabupaten di Nusa Tenggara Timur. Mereka memanen madu dari hutan di Flores Timur dan Sikka.

Para pengumpul madu juga berbagi fasilitas pengolahan madu, sehingga mereka membangun komunitas manisan di sekitar madu. Menjaga tradisi, para pengumpul madu ini ingin membangun industri madu mereka lebih jauh melalui ekspansi.

Dampak Mereka

Wané Flores membuka akses pasar yang lebih luas bagi para petani lokal, sehingga memperkuat ekonomi lokal di Flores. Penghematan dari penjualan madu mereka memberi para petani mata pencaharian yang dibutuhkan, dan bahkan membantu mereka membangun rumah.

Para petani di Wané Flores juga memanen madu mereka secara lestari dengan meninggalkan sarang di pohon. Metode pemanenan madu konvensional, yang dikenal sebagai budidaya, menghasilkan lebah, Apis dorsal, membutuhkan waktu 6 bulan untuk membangun kembali sarangnya. Sedangkan dengan metode yang digunakan Wané Flores, hanya butuh waktu 3 bulan bagian sarang yang sudah dipanen untuk tumbuh kembali. Oleh karena itu, lebah liar dapat terus menyerbuki hutan di sekitarnya, sehingga ekosistem menjadi lebih sehat.