Apa Itu ESG? Pengertian, Pentingnya Bagi Bisnis, & Kriterianya

Apa Itu ESG? Pengertian, Pentingnya Bagi Bisnis, & Kriterianya

Dalam dekade terakhir, ketiga huruf ini – ESG – semakin sering muncul dalam diskusi korporat, strategi investasi, dan pelaporan keuangan. Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan dampak perusahaan terhadap lingkungan, masyarakat, dan tata kelola, ESG menjadi penting untuk dipertimbangkan, bukan hanya bagi investor, tetapi juga bagi manajemen korporat yang ingin memaksimalkan profit sambil mempertimbangkan tanggung jawab sosialnya.

1. Apa Itu ESG?

Singkatnya, ESG merupakan ide yang menyoroti upaya pembangunan, investasi, dan bisnis yang berkelanjutan, berdasarkan tiga pilar esensial: lingkungan, sosial, dan tata kelola.

a. E – Lingkungan (Environmental) Konsep Lingkungan berkaitan dengan dampak operasional perusahaan terhadap alam. Ini mencakup, namun tidak terbatas pada, pengurangan emisi, pengelolaan sumber daya, daur ulang, dan keberlanjutan.

b. S – Sosial (Social) Sosial merujuk pada hubungan perusahaan dengan masyarakat dan karyawan di sekitarnya. Aspek-aspek seperti hak pekerja, kesejahteraan komunitas, dan manajemen rantai pasokan masuk dalam kategori ini.

c. G – Tata Kelola (Governance) Tata kelola berfokus pada bagaimana perusahaan dijalankan. Ini termasuk struktur dewan, hak pemegang saham, dan transparansi dalam operasi bisnis.

2. Mengapa ESG Penting Bagi Korporat?

a. Peningkatan Reputasi dan Citra Brand Dalam era digital di mana informasi dengan cepat menyebar, citra positif dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan dan pihak pemangku kepentingan lainnya. Perusahaan yang memperhatikan ESG menunjukkan komitmennya terhadap tanggung jawab sosial.

b. Meningkatkan Daya Saing Pasar Konsumen modern semakin memilih produk dan layanan dari perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial. Oleh karena itu, memprioritaskan ESG dapat membuka peluang pasar baru dan memperkuat posisi pasar saat ini.

c. Mengurangi Risiko Dengan memahami dan mengelola risiko terkait lingkungan, sosial, dan tata kelola, perusahaan dapat menghindari denda, tuntutan hukum, dan kerugian citra yang dapat mengganggu operasional dan keuntungan.

3. ESG dan Program CSR: Peningkatan Profit dengan Tanggung Jawab

a. Integrasi ESG dalam Strategi Bisnis ESG bukan hanya tentang "berbuat baik", tetapi juga tentang "melakukan bisnis dengan cara yang benar." Dengan mengintegrasikan ESG ke dalam strategi bisnis, perusahaan dapat memaksimalkan profit sambil meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat.

b. ESG sebagai Peluang Inovasi Ketika perusahaan memulai upaya ESG, mereka sering menemukan peluang untuk inovasi. Dari produk ramah lingkungan hingga proses operasional yang lebih efisien, pendekatan berbasis ESG dapat memicu pemikiran kreatif dan solusi inovatif.

c. Menggunakan CSR untuk Mencapai Tujuan ESG CSR (Corporate Social Responsibility) adalah salah satu cara perusahaan menunjukkan komitmennya terhadap ESG. Dengan melaksanakan program CSR yang berfokus pada inisiatif lingkungan, sosial, dan tata kelola, perusahaan dapat meningkatkan profit sambil membangun hubungan yang kuat dengan komunitasnya.

4. Implementasi ESG dalam Operasional Korporat

a. Menentukan Prioritas ESG Setiap perusahaan memiliki kebutuhan dan tantangan ESG yang unik. Dengan menentukan prioritas berdasarkan dampak bisnis dan kepentingan pemangku kepentingan, perusahaan dapat memfokuskan upaya mereka di mana dampaknya paling besar.

b. Pelaporan dan Transparansi Membuat pelaporan ESG yang transparan memungkinkan pemangku kepentingan untuk memahami bagaimana perusahaan beroperasi dan dampaknya terhadap dunia. Hal ini meningkatkan kepercayaan dan memperkuat reputasi perusahaan.

c. Kolaborasi dengan Pemangku Kepentingan Menggandeng pihak ketiga, seperti NGO, asosiasi industri, dan komunitas, dapat meningkatkan efektivitas program ESG dan meningkatkan keberlanjutan jangka panjang.

5. Kriteria ESG: Apa yang Harus Diperhatikan?

Memahami ESG tidak hanya berarti mengenal tiga pilar utamanya, tetapi juga memahami kriteria spesifik yang ada di bawah masing-masing pilar. Mengenali kriteria-kriteria ini membantu perusahaan mendefinisikan fokus, mengukur kemajuan, dan mengkomunikasikan upaya mereka kepada pemangku kepentingan.

a. Kriteria Lingkungan (Environmental)

  • Pengelolaan Sumber Daya: Bagaimana perusahaan menggunakan air, energi, dan sumber daya alam lainnya.
  • Pengurangan Emisi: Upaya untuk mengurangi jejak karbon dan emisi gas rumah kaca.
  • Keberlanjutan Produk: Produk yang dirancang untuk minim dampak lingkungan selama siklus hidupnya.
  • Manajemen Limbah: Bagaimana perusahaan membuang atau mendaur ulang limbah dan efluen.
  • Perlindungan Keanekaragaman Hayati: Upaya untuk mengurangi dampak operasi terhadap ekosistem lokal dan spesies yang berada di dalamnya.

b. Kriteria Sosial (Social)

  • Hak Pekerja: Perlindungan terhadap hak-hak dasar pekerja, termasuk gaji yang adil, lingkungan kerja yang aman, dan tidak ada pekerjaan paksa atau anak.
  • Hubungan dengan Komunitas: Bagaimana perusahaan berinteraksi dengan masyarakat di sekitarnya dan dampak operasinya terhadap komunitas tersebut.
  • Diversity & Inclusion (Keanekaragaman & Inkulusivitas): Upaya untuk mendukung lingkungan kerja yang beragam dan inklusif.
  • Manajemen Rantai Pasokan: Memastikan bahwa pemasok dan mitra bisnis juga mematuhi standar ESG yang diterima.

c. Kriteria Tata Kelola (Governance)

  • Struktur Dewan: Bagaimana dewan direksi disusun dan apakah ada pemisahan antara posisi ketua dan CEO.
  • Hak Pemegang Saham: Perlindungan terhadap hak-hak pemegang saham dan memastikan mereka memiliki suara dalam keputusan kunci.
  • Transparansi dan Pelaporan: Keterbukaan informasi tentang operasi, keuangan, dan isu-isu ESG.
  • Manajemen Risiko: Bagaimana perusahaan mengidentifikasi, mengukur, dan mengelola risiko bisnis, termasuk risiko ESG.
  • Kode Etik dan Integritas: Kebijakan yang memastikan perilaku bisnis yang etis dan adil.

Dengan memahami kriteria-kriteria di atas, perusahaan dapat lebih spesifik dalam merencanakan, menerapkan, dan mengukur inisiatif ESG mereka. Membedah setiap kriteria memberikan wawasan lebih mendalam tentang apa yang diharapkan oleh pemangku kepentingan dan bagaimana perusahaan dapat memenuhi ekspektasi tersebut sambil tetap memaksimalkan profit

 

Ingin Menjalankan Program CSR?

Jika Anda berkeinginan untuk melaksanakan kegiatan CSR yang mempersembahkan nilai tambah bagi bisnis Anda, serahkan tanggung jawab tersebut pada Liberty Society. Liberty Society adalah sebuah organisasi yang berkomitmen untuk menciptakan perubahan positif melalui program-program berkelanjutan. Mengapa Anda harus memilih bermitra dengan Liberty Society? Ini alasannya:

  1. Kualitas Tinggi: Kami menjamin setiap program yang kami jalankan selalu memenuhi standar kualitas tertinggi, menjadikannya efektif dan bermakna bagi semua pihak terlibat.

  2. Inovasi Berkelanjutan: Dalam era yang terus berubah, kami berusaha untuk selalu berada di garis depan inovasi, memastikan bahwa setiap solusi yang kami tawarkan tidak hanya relevan saat ini, tetapi juga di masa depan.

  3. Pendekatan Personal: Kami memahami bahwa setiap bisnis memiliki kebutuhan yang unik. Oleh karena itu, kami menyediakan pendekatan personal, memastikan bahwa setiap solusi yang kami tawarkan sesuai dengan kebutuhan spesifik Anda.

  4. Kontribusi Positif: Melalui berbagai inisiatif kami, kami berupaya memberikan kontribusi positif kepada masyarakat, lingkungan, dan perekonomian.

  5. Memberdayakan Perempuan: Salah satu fokus utama kami adalah memberdayakan perempuan, memastikan bahwa mereka mendapatkan kesempatan yang sama untuk berkembang dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Dengan bermitra dengan Liberty Society, Anda tidak hanya berkontribusi positif kepada masyarakat dan lingkungan, tetapi juga memastikan bahwa bisnis Anda mendapatkan nilai tambah dari setiap program CSR yang dijalankan.

Segera hubungi kami untuk diskusi lebih lanjut.

Leave a comment

Please note, comments need to be approved before they are published.