Contoh Limbah B3 Rumah Tangga Yang Perlu Diketahui

Contoh Limbah B3 Rumah Tangga Yang Perlu Diketahui

Contoh Limbah B3 Rumah Tangga Yang Perlu Diketahui - Limbah B3 adalah zat, energi, dan/atau bahan lain yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya berpotensi mencemari atau membahayakan lingkungan hidup, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Bahaya Limbah B3 Bagi Kesehatan

Risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh limbah B3 dibagi menjadi dua jenis:

1. Dampak akut: Dampak ini meliputi kerusakan sistem saraf, sistem pencernaan, kardiovaskular, pernapasan, penyakit kulit, dan pada kasus yang berat dapat menyebabkan kematian.

2. Dampak kronis: Paparan jangka panjang dapat menyebabkan kanker, mutasi sel, cacat lahir, dan kerusakan sistem reproduksi.

7 Contoh Limbah B3 Rumah Tangga

Limbah B3 rumah tangga adalah limbah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun yang dihasilkan dari kegiatan sehari-hari. Berikut beberapa contoh limbah B3 rumah tangga.

1. Baterai Bekas

Baterai bekas merupakan salah satu contoh limbah B3 rumah tangga yang tidak mudah terurai. Baterai mengandung berbagai logam berat, termasuk merkuri, nikel, timbal, kadmium, dan lithium. Baterai yang tidak terpakai juga termasuk dalam contoh limbah B3 rumah tangga. Bagaimana cara mengelola limbah baterai bekas?

  1. Pisahkan baterai dari limbah lain dan rekatkan kedua ujungnya dengan selotip bening.
  2. Simpan dalam wadah khusus yang tidak menghantarkan listrik.
  3. Buang di fasilitas pengolahan limbah B3 yang ditunjuk pemerintah.

2. Lampu TL atau Fluorescent Lamp

Setiap lampu TL mengandung setidaknya 5 miligram merkuri, yang menimbulkan risiko terhadap kesehatan manusia dan dapat mematikan jika terakumulasi dalam tubuh. Oleh karena itu, penanganan yang tepat sangat penting. Bagaimana cara mengelola limbah neon atau lampu pijar bekas?

  1. Pisahkan lampu neon atau lampu pijar dari limbah rumah tangga lainnya.
  2. Simpan dalam wadah yang kokoh dan tidak mudah pecah dan beri label untuk memberi tahu petugas kebersihan.
  3. Buang di fasilitas pengolahan limbah B3 yang disetujui pemerintah.
  4. Hindari membuangnya di tempat sampah biasa. Sebaliknya, pastikan untuk membawanya ke fasilitas pengolahan limbah B3.

3. Kaleng Aerosol Kosong

Banyak contoh limbah B3 rumah tangga dalam bentuk kaleng aerosol atau semprotan, termasuk obat nyamuk, pengharum ruangan, hairspray, dan lain-lain. Isi kaleng-kaleng ini dapat bervariasi, mulai dari minyak goreng hingga bahan kimia berbasis pelarut yang berbahaya. Kaleng yang mengandung bahan beracun memerlukan penanganan yang hati-hati. Bagaimana cara mengelola limbah kaleng aerosol kosong?

  1. Pisahkan kaleng aerosol dari limbah rumah tangga lainnya.
  2. Periksa label pada setiap kaleng aerosol dan sisihkan yang mengandung CFC atau zat berbahaya.
  3. Simpan kaleng dalam wadah khusus atau kotak kardus di tempat yang berventilasi baik, dan beri label untuk memberi tahu petugas kebersihan agar berhati-hati.
  4. Untuk kaleng aerosol yang tidak mengandung CFC atau bahan kimia beracun, kocok perlahan. Posisikan ujung kaleng di atas kotak kardus, jaga jarak 4 hingga 6 inci dari bawah, dan tekan ujung kaleng untuk mengeluarkan isinya hingga kaleng kosong.
  5. Buang kaleng kosong di fasilitas pengolahan limbah B3 yang ditunjuk oleh pemerintah atau badan lingkungan.
  6. Hindari membuangnya di tempat sampah biasa. Sebaliknya, pastikan untuk membawanya ke fasilitas pengolahan limbah B3.

4. Thermometer Merkuri

Contoh limbah B3 rumah tangga berikutnya yaitu thermometer merkuri. Thermometer merkuri mengandung sekitar 500 miligram merkuri yang menimbulkan risiko kesehatan. Merkuri dapat membahayakan sistem saraf dan harus dijauhkan dari jangkauan bayi dan anak kecil. Bagaimana cara mengelola limbah thermometer merkuri?

  1. Pisahkan thermometer merkuri dari limbah rumah tangga lainnya.
  2. Simpan dalam wadah yang kokoh dan tidak mudah pecah dan beri label untuk mengingatkan petugas kebersihan agar menanganinya dengan hati-hati.
  3. Buang di fasilitas pengolahan limbah B3 yang disediakan oleh pemerintah atau badan lingkungan.
  4. Jangan membuangnya di tempat sampah umum. Pastikan untuk membawanya ke fasilitas pengolahan limbah B3.

Baca Juga : Contoh Sampah B3 Dalam Kehidupan Sehari-Hari

5. Wadah Kosmetik

Banyak orang mungkin tidak menyadari bahwa kosmetik tertentu dapat mengandung bahan kimia berbahaya. Sayangnya, beberapa orang tidak bertanggung jawab memperoleh wadah kosmetik dan perawatan kulit bekas, kemudian terlibat dalam produksi dan penjualan kembali secara ilegal untuk mendapatkan keuntungan. Bagaimana cara mengelola dan memilah wadah kosmetik bekas?

  1. Bersihkan semua sisa produk dari kemasan secara menyeluruh dengan membilasnya dengan air bersih hingga tidak ada yang tersisa. Biarkan wadah mengering sepenuhnya, sebaiknya dijemur di bawah sinar matahari. Sangat penting untuk memastikan wadah tidak lembap, karena kelembapan dapat mendorong pertumbuhan bakteri atau jamur.
  2. Sortir wadah berdasarkan jenis produk dan bahannya. Bedakan antara wadah kaca, plastik, dan sachet, serta susun dalam kotak kardus atau tempat sampah besar sesuai dengan jenisnya.
  3. Simpan wadah yang telah disortir dalam wadah yang kokoh dan tidak mudah pecah, kemudian beri label dengan jelas untuk memberi tahu petugas kebersihan agar menanganinya dengan hati-hati.
  4. Buang di fasilitas pengolahan limbah B3 yang disetujui pemerintah.
  5. Hindari membuangnya di tempat sampah umum. Sebaliknya, gunakan fasilitas pengolahan limbah B3 yang ditunjuk.
  6. Kembalikan wadah kosong ke toko fisik merek tersebut, yang menerima wadah produk yang dibeli sebelumnya. Kumpulkan dalam kotak atau tas tertentu, pastikan setiap wadah kosong, bersih, dan kering.

6. Obat Kedaluwarsa

Contoh limbah B3 rumah tangga selanjutnya adalah obat kedaluwarsa. Sisa obat di rumah yang telah kedaluwarsa mungkin tidak menimbulkan risiko yang sama seperti limbah farmasi di rumah sakit, tetapi pembuangan yang tidak tepat bisa berbahaya.

Setiap obat yang telah melewati tanggal kedaluwarsa harus segera dibuang. Komposisi kimia obat yang kedaluwarsa dapat berubah, menimbulkan potensi risiko kesehatan jika tertelan. Bagaimana cara mengelola limbah obat yang kedaluwarsa?

  1. Pertama, periksa label obat untuk petunjuk pembuangan khusus dan patuhi petunjuk tersebut.
  2. Keluarkan obat yang kedaluwarsa dari kemasan atau wadah plastiknya.
  3. Jangan menghancurkan tablet atau kapsul, gabungkan obat yang sudah kedaluwarsa dengan tanah, kotoran kucing, atau bubuk kopi yang dapat menyerapnya.
  4. Masukkan obat yang akan dibuang ke dalam kantong plastik tertutup untuk mencegah akses oleh anak-anak, hewan peliharaan, atau orang lain.
  5. Buang obat yang sudah dibungkus ke tempat sampah.
  6. Untuk obat resep, pastikan semua informasi pribadi pada label dicoret sebelum dibuang.
  7. Hapus semua informasi pengenal dari label resep untuk menjaga privasi dan melindungi data kesehatan pribadi.
  8. Buang di fasilitas pengolahan limbah berbahaya yang ditunjuk pemerintah.
  9. Jangan membuangnya di tempat sampah biasa. Gunakan fasilitas pengolahan limbah berbahaya.

Baca Juga : Contoh Limbah B3 Industri dan Pengertiannya

7. Barang Elektronik Bekas

Sampah elektronik terdiri dari berbagai macam zat berbahaya dan beracun, termasuk logam berat, PVC, PCB, dan lain-lain. Bagaimana sampah elektronik rumah tangga dikelola dan dipilah?

  1. Kumpulkan sampah elektronik yang tidak lagi berfungsi di area yang ditentukan, hindari membuangnya langsung ke tempat sampah biasa untuk mencegah kontaminasi dengan limbah rumah tangga.
  2. Kelompokkan limbah berdasarkan jenis elektronik.
  3. Identifikasi dan pisahkan elektronik yang dapat diperbaiki, sehingga dapat diperbaiki dan digunakan kembali.
  4. Buang limbah di fasilitas pengolahan limbah B3 yang didirikan oleh otoritas pemerintah.
  5. Hindari membuangnya di tempat sampah umum. Gunakan fasilitas pengolahan limbah B3 untuk pembuangan yang tepat.

Itulah beberapa contoh limbah b3 rumah tangga dan cara mengelolanya. Jika kamu membutuhkan merchandise & hampers berkualitas dengan harga terjangkau, hubungi Liberty Society untuk melakukan pemesanan.

Leave a comment

Please note, comments need to be approved before they are published.