Mengapa Sampah Plastik Tidak Ramah Lingkungan, Kenali Dampak Buruknya! - Ada banyak faktor yang menyebabkan sampah plastik tidak ramah lingkungan. Masyarakat sebagai pengguna plastik sehari-hari harus menyadari masalah ini.
Plastik adalah jenis bahan polimer sintetis atau semi-sintetis yang dibuat melalui proses seperti kondensasi organik atau penambahan polimer, yang sering kali disempurnakan dengan zat lain untuk meningkatkan kualitasnya.
Dengan berbagai keunggulannya, termasuk tahan panas, kuat, tahan lama, dan serbaguna, plastik digunakan secara luas di berbagai industri di seluruh dunia. Namun, penggunaan yang luas ini telah menimbulkan limbah plastik. Lalu, apa alasan yang mendasarinya?
Memahami Plastik dan Karakteristiknya
Plastik dapat dikategorikan dalam beberapa cara, biasanya berdasarkan jenis polimer utamanya, seperti vinyl, polyethylene, acrylic, silicone, urethane, dan lainnya. Klasifikasi ini penting untuk menentukan kegunaan dan metode daur ulang yang tepat untuk plastik.
Menurut buku Mikroplastik Menjelajah Dunia (2023) karya Ayu Saka Laksmita, plastik dibagi menjadi dua kategori utama berdasarkan sifat-sifatnya:
1. Termoplastik
Jenis plastik ini dapat diolah ulang atau dibentuk ulang melalui pemanasan ulang. Contohnya termasuk polietilen (PE), polistiren (PS), ABS, dan polikarbonat (PC).
2. Termoset
Jenis ini tidak dapat diolah ulang atau dibentuk ulang. Pemanasan ulang menyebabkan kerusakan molekuler. Contohnya resin epoksi, bakelit, resin melamin, dan urea-formaldehida.
Selain itu, plastik terkenal sulit terurai karena komposisi rantai karbonnya yang panjang, sehingga menciptakan unit molekul atau monomer yang berulang. Struktur ini menghambat penguraian mikroorganisme, sehingga mengakibatkan pencemaran lingkungan yang signifikan. Berikut alasan mengapa sampah plastik tidak ramah lingkungan.
Baca Juga : Contoh Souvenir Pameran dan Fungsinya, Pengikat Hati Pengunjung!
Alasan Mengapa Sampah Plastik Tidak Ramah Lingkungan
Di Indonesia, sampah plastik menduduki peringkat kedua, yaitu sebanyak 5,4 juta ton setiap tahunnya, yang merupakan 14 persen dari total produksi sampah.
Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menunjukkan bahwa pada tahun 2022, Indonesia menghasilkan 69 juta ton sampah, dengan sampah plastik menyumbang 18,2 persen atau 12,5 juta ton. Angka ini mengalami peningkatan yang signifikan sejak tahun 1995.
Baca Juga : Ide Kado Untuk Teman Perempuan, Murah Tapi Berkesan!
Penumpukan sampah plastik yang terus berlanjut menimbulkan ancaman serius bagi lingkungan. Jadi, mengapa sampah plastik tidak ramah lingkungan? Dirangkum dari Fundamental Mikroplastik oleh Nur Al Marwah Asrul, S.Si., M.Kes. (2022), poin-poin berikut menyoroti masalah tersebut:
1. Sampah plastik yang ditemukan di sungai, pantai, dan lokasi daratan lainnya dapat mengeluarkan sejumlah besar gas rumah kaca.
2. Degradasi plastik menyebabkan pembentukan mikroplastik, yang merupakan partikel kecil yang sulit terurai. Partikel-partikel ini dapat terbawa melalui udara dan air, masuk ke dalam rantai makanan dan berdampak buruk pada organisme yang menelan mikroplastik.
3. Mikroplastik dapat membahayakan ekosistem air dan tanah, sehingga mengganggu keseimbangan biologis, dan membahayakan kelangsungan hidup berbagai macam organisme dalam lingkungan tersebut.
Itulah alasan mengapa sampah plastik tidak ramah lingkungan. Jika kamu membutuhkan merchandise & hampers berkualitas dengan harga terjangkau, hubungi Liberty Society untuk melakukan pemesanan.