6 Dampak Jejak Karbon Terhadap Bumi

6 Dampak Jejak Karbon Terhadap Bumi

6 Dampak Jejak Karbon Terhadap Bumi - Semakin besar jejak karbon yang kita hasilkan, maka semakin besar juga dampak buruk yang kita timbulkan pada bumi, khususnya terkait peningkatan suhu global. Lantas, apa saja dampak jejak karbon yang semakin memperburuk suhu bumi?

6 Dampak Jejak Karbon

1. Kekeringan dan Berkurangnya Ketersediaan Air Bersih

Peningkatan jejak karbon dapat menyebabkan peningkatan suhu bumi, yang berakibat terhadap perubahan iklim. Environmental Protection Agency (EPA) memperkirakan bahwa perubahan iklim akan mengakibatkan berkurangnya sumber air bersih, terutama karena kondisi kekeringan dan naiknya permukaan air laut.

2. Mencairnya Es Kutub

Dampak jejak karbon berikutnya yaitu mencairnya es kutub. Seiring dengan meningkatnya suhu bumi, membuat bumi menjadi semakin panas, yang menyebabkan berkurangnya lapisan es kutub.

Menurut UNDP PBB, lapisan es di laut Artik telah berkurang sejak 1979 dengan laju 1,07 juta km2 per dekade. Mencairnya es di kutub mengakibatkan naiknya permukaan air laut, permukaan air laut bertambah sampai 19 cm dari tahun 1901 hingga 2010.

3. Cuaca Buruk dan Bencana Alam

Dampak jejak karbon selanjutnya adalah cuaca buruk dan bencana alam. Kenaikan suhu bumi juga memicu badai tropis (siklon) yang lebih sering terjadi dan berbagai bencana alam, termasuk banjir dan kekeringan.

UNDP PBB mengindikasikan bahwa sejak tahun 1970, frekuensi bencana alam di seluruh dunia telah meningkat empat kali lipat, dengan sekitar 400 bencana terjadi setiap tahun.

4. Gangguan dalam Sistem Produksi Rantai Makanan

Dampak jejak karbon menyebabkan peningkatan suhu bumi dan pola cuaca yang tidak menentu, yang mengakibatkan perubahan kondisi iklim untuk membudidayakan berbagai tanaman di seluruh dunia.

Misalnya, daerah yang dulunya berhasil menghasilkan tomat mungkin tidak dapat melakukannya lagi saat suhu meningkat. Selain itu, perubahan iklim yang didorong oleh emisi karbon memaksa satwa liar untuk bermigrasi ke habitat baru.

Baca Juga : 3 Faktor Penyumbang Jejak Karbon, Yuk Ketahui!

5. Kesehatan dan Penyebaran Penyakit

Kenaikan suhu bumi menyebabkan perluasan wilayah tropis. Perluasan ini memudahkan penularan berbagai penyakit tropis ke daerah subtropis dan daerah pegunungan yang sebelumnya tidak memiliki ancaman kesehatan ini. Contoh yang menonjol adalah malaria, yang berpotensi muncul di Inggris sebagai akibat dari perubahan iklim.

6. Perubahan dan Kerusakan Pada Ekosistem Laut

Penelitian menunjukkan bahwa lautan dapat menyerap hingga 40% emisi gas CO2 yang dihasilkan oleh Bumi dan Manusia. Saat lautan menyerap lebih banyak CO2, maka tingkat keasamannya meningkat.

Menurut data dari EPA, keasaman laut semakin meningkat. Kombinasi dari meningkatnya suhu laut dan meningkatnya keasaman menimbulkan ancaman terhadap terumbu karang, yang menyebabkan fenomena yang dikenal sebagai coral bleaching.

Terumbu karang sangat penting bagi ekosistem laut, karena menyediakan habitat bagi ikan kecil dan plankton yang penting bagi rantai makanan. Kerusakan pada terumbu karang ini dapat mengganggu seluruh ekosistem.

Baca Juga : Cara Mengurangi Emisi Karbon Yang Dapat Kamu Terapkan

Memahami dampak jejak karbon sangatlah penting bagi kita untuk menjadi lebih sadar akan tindakan dan pilihan yang kita buat, karena setiap aktivitas dan konsumsi memiliki dampak bagi bumi kita.

Kita bisa mulai mengurangi dampak jejak karbon melalui tindakan yang sederhana, seperti menggunakan tas belanja yang dapat digunakan kembali dan botol minum setiap kita bepergian. Jika kamu membutuhkan merchandise & hampers berkualitas dengan harga terjangkau, hubungi Liberty Society untuk melakukan pemesanan.

Leave a comment

Please note, comments need to be approved before they are published.